Rabu, 05 Maret 2014

Konstruksi kuda kuda

Konstruksi kuda-kuda adalah susunan rangka batang yang berfungsi mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri, sekaligus dapat memberikan bentuk pada atap.
Kuda-kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap. Struktur ini termasuk dalam klasifikasi struktur framework (truss), secara umumnya kuda - kuda terbuat dari kayu, bambu, baja, dan beton bertulang. 
  • Kuda - kuda kayu digunakan sebagai pendukung atap dengan bentang maksimal sekitar 12 m. Kuda - kuda bambu pada umumnya mampu mendukung beban atap sampai dengan 10 meter
  • kuda - kuda baja sebagai pendukung atap, dengan sistem frame work atau lengkung dapat mendukung beban atap sampai dengan bentang 75 meter, seperti pada hanggar pesawat, stadion olah raga, bangunan pabrik, dll.
  • Kuda - kuda dari beton bertulang dapat digunakan pada atap dengan bentang sekitar 10 hingga 12 meter.
  • Pada kuda - kuda dari baja atau kayu diperlukan ikatan angin untuk memperkaku struktur kuda-kuda pada arah horisontal. 
Pada dasarnya konstruksi kuda - kuda terdiri dari rangkaian batang yang selalu membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan dan bentuk penutupnya, maka konstruksi kuda - kuda satu sama lain akan berbeda, tetapi setiap susunan rangka batang harus merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinyamampu memikul beban yang bekerja tanpa mengalami perubahan. 
Kuda-kuda diletakkan diatas dua struktur beton/baja selaku tumpuannya. Perlu diperhatikan bahwa tembok diusahakan tidak menerima gaya horisontal maupun momen, karena tembok hanya mampu menerima beban vertikal saja ( dalam perhitungan struktur tembok tidak diperhitungkan sebagai penerima beban tapi hanya sebagai beban )
Beban-beban yang dihitung adalah :
1.     Beban mati ( yaitu berat penutup atap, reng, usuk, gording, kuda - kuda, plafon termasuk instalasi listrik, air bersih/air kotor dan instalasi lain yang berada diatas plafon dengan posisi menggantung )
2.     Beban hidup ( angin, air hujan, orang pada saat memasang/memperbaiki atap ).
Kuda - kuda berdasarkan bentang kuda-kuda dan jenis bahannya :
Bentang 3-4 Meter
Digunakan pada bangunan rumah bentang sekitar 3 s.d. 4 meter, bahannya dari kayu, atau beton bertulang.

Bentang 4-8 Mater
Untuk bentang sekitar 4 s.d. 8 meter, bahan dari kayu atau beton bertulang. 

 Bentang 9-16 Meter
Untuk bentang 9 s.d. 16 meter, bahan dari baja (double angle).

Bentang 20 Meter
Bentang maksimal sekitar 20 m, Bahan dari baja (double angle) dan Kuda-kuda atap sebagai loteng, Bahan dari kayu

Kuda-Kuda Baja Profil Siku

Kuda-Kuda Gabel Profil WF 

Untuk bentang lebih dari 9 m disarankan menggunakan tenaga ahli dalam menentukan dimensi material yang digunakan.

Rabu, 19 Februari 2014

Bagian Bagian Konstruksi


Pada postingan kali ini saya akan membahas tentang bagian-bagian pada konstruksi kuda-kuda kayu. untuk lebih jelasnya lagi silahkan lihat gambar dibawah ini, dan dibawah gambar tersebut adalah nama bagian-bagiannya.



Keterangan:
a. Balok tarik               h. Balok Gording
b. Balok KunciI. Balok Tembok
c. Kaki Kuda-KudaJ. Balok Bubungan Miring
d. Tiang Gantungk. Balok Tunjang
e. Batang Sokongl. Tiang Pincang
f. Balok Gapitm. Balok Pincang
g. Balok Bubungan

Konsep Dasar Konstruksi Kuda-Kuda


Konstruksi kuda-kuda ialah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat memberikan bentuk pada atapnya.
Kuda-kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap. Struktur ini termasuk dalam klasifikasi struktur framework (truss). Umumnya kuda-kuda terbuat dari
kayu, bambu, baja, dan beton bertulang.
Untuk lebih mengenal fungsi kuda kuda kita akan uraikan sebagai berikut :
Kuda2 berfungsi untuk menerima beban dari atap yaitu :
  • Air Hujan
  • Angin
  • Genteng
  • Reng Usuk dan list-plank
  • Plafon
  • dan beban dari kuda2 itu sendiri, adanya beban maka titik pertemuan kedua kaki kuda-kuda bagian atas (P) mengalami perubahan letak yaitu turun ke P’, sehingga kaki kuda-kuda menekan kedua tembok kearah samping. Bila tembok tidak kokoh maka tembok akan roboh.
Untuk mencegah agar kaki kuda-kuda tidak bergerak ke samping akibat tekanan beban dari atas perlu dipasang balok horisontal untuk menahan kedua ujung bawah balok kaki kuda-kuda yaitu berupa balok tarik.
Karena lebar bentangan menahan beban yang bekerja dan beban berat sendiri kuda-kuda, maka batang tarik AB akan melentur. Titik P bergerak turun ke titik P’, dengan adanya pelenturan, tembok seolah olah masuk ke dalam
Untuk mengatasi adanya penurunan pada batang tarik diujung atas kaki kuda-kuda dipasangi tiang dan ujung bawah tiang menggantung tengah-tengah batang tarik AB yang disebut tiang gantung.
Semakin besar beban yang bekerja dan bentangan yang semakin panjang, sehingga kaki kuda-kuda yang miring mengalami pelenturan. Dengan adanya pelenturan pada kaki kuda-kuda maka bidang atap akan kelihatan cekung kedalam, ini tidak boleh terjadi.
Untuk mencegah pelenturan pada kaki kuda-kuda perlu dipasangi batang sokong/skoor dimana ujung bawah skoor memancang pada bagian bawah tiang gantung ujung atas skoor menopang bagian tengah kuda-kuda. Dengan demikian pelenturan dapat dicegah.
Pada bangunan-bangunan yang berukuran besar, kemungkinan konstruksi kuda-kuda melentur pada bidangnya karena kurang begitu kaku. Untuk itu perlu diperkuat dengan dua batang kayu horisontal yang diletakkan kira-kira ditengah-tengah tinggi tiang gantung.
http://edysaputra-hutasuhut.blogspot.com/2013/03/konsep-dasar-konstruksi-kuda-kuda.html